Primer, Embrionya Predestination

Sumber : flixster.com

Dua orang ilmuwan sekaligus pelaku bisnis start-up membuat sebuah mesin yang awalnya hanya memanipulasi kadar protein pada suatu barang, Hanya saja, mesin tersebut dapat melakukan lebih daripada itu, yaitu menjadi mesin waktu yang nantinya akan menjadi pergelutan batin di dalam masing - masing diri penemunya.
Cerita bermula dari obrolan 4 orang, Aaron (Shane Carruth), Abe (David Sullivan), Philip (Anand Upadhyaya), dan Robert (Casey Gooden). Mereka adalah 4 orang ilmuwan yang berhenti dari pekerjaan mereka masing - masing dan memutuskan untuk membuat sebuah bisnis start-up. Hanya saja, hubungan mereka berempat tidak begitu akur, cuman Abe dan juga Aaron yang memiliki sinergi serta optimisme dalam membangun bisnis diantara mereka berempat.

Tanpa bilang - bilang kepada Robert dan Philip, Abe dan juga Aaron meneruskan penemuan mereka tersebut agar bisa menjadi sesuatu yang komplit dan final. Hanya saja, pada suatu hari, Abe mencoba penemuannya ini kepada skala yang lebih besar agar dapat dimasuki oleh manusia. Mau tidak mau, dikarenakan hanya sendiri, ia menjadi 'kelinci percobaan' atas mesinnya sendiri.

Tak disangka, mesinnya tersebut dapat mengembalikan ia ke hari sebelumnya. Masih merasa pusing, ia menyamperi Aaron (disini ia belum menyadari ia bisa melakukan perjalanan waktu) untuk berbicara dengannya. Setelah berbicara kepada Aaron, ia sadar bahwasanya ia kembali lagi ke hari kemarin.

Untuk beberapa lama, Abe merahasiakan ini kepada Aaron sampai ia siap menerima kenyataan tentang mesinnya tersebut yang ternyata bisa melakukan lebih dari yang diduga. Ketika Abe merasa Aaron sudah siap, Abe akhirnya memberitahu Aaron dan mengajaknya ke sebuah penyewaan gudang agar dapat menyimpan dan memakai mesin waktunya tersebut.

Kekuatan memanipulasi waktunya ini membawa mereka kepada kekayaan dikarenakan mereka dapat menebak harga saham yang akan naik pada hari tersebut. Hari demi hari mereka lakukan untuk kembali ke hari sebelumnya dan VOILA!, mereka terus semakin kaya atas permainan saham yang sudah mereka ketahui tersebut.

Hanya saja, setelah beberapa kali aksi mereka tersebut, ada sebuah kekacauan terjadi. Prinsip dari mesin mereka tersebut tidak hanya mengirim Aaron dan Abe yang original ke masa lalunya, tetapi juga diri mereka di masa lalu tersebut juga masih ada di waktu tersebut. Intinya, membuat 1 orang tersebut menjadi 2 orang yang sama dalam satu waktu.

Nah, kekacauannya itu adalah, figur yang menjadi kloningannya Aaron dan Abe ini melakukan apa yang DIPIKIRKAN oleh Abe dan juga Aaron, seperti contoh memukul investor bisnis mereka, mengejar kembali mantan pacarnya (jangan dilakukan di dunia nyata ya~), dan lain sebagainya.

Maka dari itu, Aaron yang ada di masa depan berencana untuk menyuntik pingsan Aaron kloning agar tak melakukan perjalanan waktu dan menghentikan seorang pengacau pesta yang hampir saja membunuh pacarnya Abe.

Setelah menjadi pahlawan lokal dengan menyelematkan orang - orang yang ada di pesta tersebut, Aaron dan Abe kemudian berbincang kembali, merencanakan apa yang akan mereka lakukan. Abe memilih untuk tetap tinggal di tempat tersebut untuk bisa menyabotase eksperimen awal yang ia lakukan terhadap mesinnya tersebut. Sementara Aaron memilih untuk pindah ke negara lain untuk memulai hidup barunya.

Di akhir cerita, Abe terus berjuang di masa lalunya agar dirinya di masa lalu tidak sadar akan potensi mesinnya tersebut. Sementara, Aaron tampil di sebuah pabrik dalam rangka memberikan arahan kepada karyawannya yang berbicara dengan bahasa Perancis. Disini Aaron akan membuat sebuah mesin waktu berskala GUDANG dengan bantuan para pekerjanya tersebut.

Wah, kalo diliat dari ceritanya sih benar - benar berat ya. Tetapi, yang lebih bikin menghela nafas lagi, film ini adalah film indie dimana budget yang digunakan sangatlah kecil, yaitu sekitar 7000$ saja. Padahal cukup banyak juga film yang bermodal puluhan sampai ratusan juta dollar, tetapi tidak memiliki jalan cerita yang baik ataupun memiliki rating yang tinggi.

Film garapan tahun 2004 ini memenangkan 3 piala dan pernah masuk ke dalam 7 nominasi berbagai festival film di seluruh dunia. Bisa jadi, film tahun 2014 Predestination, yang juga mengangkat tema tentang perjalanan waktu, terinspirasi dari film ini dan membuatnya menjadi versi yang lebih kaya akan efek dan cerita yang tetap mind-bending di kepala para penontonnya.

Rating IMDb : 7 / 10
Rating Referensee : 7 / 10
Film yang mirip : Predestination
Share:
spacer

2 comments:

  1. Alur ceritanya agak datar,,sehingga rasa penasaran tidak begitu tinggi, ini dokumenter ya?

    ReplyDelete