We Are Marshall, Arti Kemenangan yang Sesungguhnya

Sumber : subscene.com

1970, sebuah tahun kesedihan bagi Marshall University dan seisi kota Huntington, Virginia Barat dikarenakan meninggalnya 37 anggota tim football beserta 38 orang lainnya dalam sebuah kecelakaan pesawat. Dikadung duka, secercah harapan berjuang untuk kembali bangkit dari kesedihan. Akankah mereka bisa kembali berdiri dengan 'kaki' mereka sendiri?

BASED ON TRUE STORY


The Thundering Herd, sebuah tim American Football yang berasal dari Marshall University, kota Huntington, Virginia Barat menghadiri sebuah pertandingan final di Carolina Timur. Disana, mereka mengalami kekalahan di kandang lawan, yaitu East Carolina University Pirates dengan skor 17 - 14. Pulang dengan menyewa pesawat, seisi tim dan seluruh penumpangnya mengalami kecelakaan akibat gangguan cuaca sesaat ketika ingin mendarat.

Duka menerpa tidak hanya bagi orang - orang yang pernah kenal atau dekat dengan para korban, tetapi juga seisi kota yang juga ikut berduka cita. Seakan, seluruh harapan di dunia telah hilang seiring terbawanya jasad mereka ke liang kubur. Begitu juga Marshall University, kehilangan seluruh anggota tim Footballnya membuat mereka kehilangan prestis dari universitas mereka tersebut.

Semua kesedihan tersebut tak terlalu mempengaruhi Nate Ruffin (Anthony Mackie) untuk kembali membuat tim Football Marshall University. Semangat tersebut ada karena ia adalah anggota tim Thundering Herd yang tidak ikut bertanding akibat tangannya yang patah. Kecerdikannya serta kerja sama dengan beberapa temannya, membuat Ruffin berhasil memaksa kongres para dosen beserta rektor untuk kembali mengadakan tim Football Marshall University.

Ruffin menyarankan kepada rektor, Donald Dedmond (David Strathairn) untuk mencari pelatih sebagai langkah awal membangun tim footballnya yang telah hancur tersebut. Kesana kemari tak membuahkan hasil, ia menemukan sosok Jack Lengyel (Matthew McCounaghey) yang setuju untuk menjadi pelatih.

Jack tinggal di sebuah tempat yang agak jauh dari kota Huntington sehingga ia tidak memiliki memori perih atas kecelakaan yang menimpa seisi kota. Itu artinya, ia memiliki semangat baru dalam membangun tim Thundering Herd yang telah menjadi abu. Di tangan ajaibnya, perlahan ia membangun bata demi bata bangunan tim baru bernama The Young Thundering Herd.

Berisi mayoritas pemain muda, The Young Thundering Herd berjuang dari minus. Bukan dari nol lagi, tapi dari minus dikarenakan sebagian besar pemainnya tidak memiliki basis bermain Football sebelumnya. Pemain muda tersebut diambil dari atlit basket, sepakbola, dan olahraga lain di daerah sekitar Virginia Barat.

Kesabaran dan ketekunan dalam melatih ditunjukkan oleh Jack bersama 4 pelatih lainnya. Beberapa bulan berlalu, tibalah musim baru dari liga Football antar universitas. Lawan pertama mereka adalah Morehead States Eagles dan bertempat di kandang lawan. Sayangnya, mereka kalah dengan skor 29 - 6. Suasana tak ada harapan terpancar di muka para fans The Young Thundering Herd yang masih belum sirna akan kedukaannya.

Akibat kekalahan tersebut, segala 'nostalgia' kekecewaan serta keputusasaan terpancar di seluruh anggota tim. Satu per satu mulai ada yang bertengkar dengan sesama anggota tim, termasuk Nate Ruffin selaku kapten tim. Bagaimanapun, keajaiban adalah keajaiban. Jack terus membawa keajaiban bagi tim ini dengan mempersatukan hati mereka masing - masing dan akhirnya membawa kemenangan pertama ketika melawan Xavier University di kandang Marshall.

Teriakan "WE ARE MARSHALL" bergema sampai malam di stadium Huntington oleh seluruh penduduk yang tak mau pulang. Itu semua berkat kemenangan tim football barunya tersebut yang menang dengan skor 15 - 13. Selama season tersebut, Marshall hanya menang 9 dari 36 pertandingan.

Keseluruhan, drama yang ditawarkan di We Are Marshall sangat menyentuh. Mereka mengajarkan perjuangan, ketekunan, serta pantang menyerah dalam kondisi yang cenderung tidak mungkin sekalipun.

Begitu pula apa yang dikatakan oleh Jack di dalam film, "Mungkin saat ini kita kalah. Tetapi suatu saat, kita akan menyadari bahwa Marshall akan sama seperti tim olahraga lainnya dimana kemenangan adalah yang utama dan tidak ada lainnya yang berharga. Dan ketika saat itulah, kemenangan - kemenangan yang diperoleh adalah penghargaan bagi mereka (yang telah mati)."

Di akhir film, diperlihatkan video - video dokumenter asli beberapa pertandingan para almarhum The Thundering Herd beserta para pelaku sejarah yang sudah tua bersama para pemain film. Selain itu juga diperlihatkan di tahun 1984 ketika Marshall benar - benar menjadi apa yang diimpikan Jack, "Tim yang menjadikan kemenangan adalah segalanya dan tidak ada lainnya yang berharga".

Rating IMDb : 7.1 / 10
Rating Referensee : 7.5 / 10
Film yang mirip : Remember The Titans, Rudy
Share:
spacer

No comments:

Post a Comment