Ben-hur dan Death Race ala Romawi Kuno




Kalo ditinjau dari segi perspektif pengambilan tokoh dan juga tujuan utamanya pembuatan film ini, kurang lebih sama kayak serialnya Omar. Ngambil salah satu sahabat Tokoh Utama Sejarahnya sebagai pemeran utama dalam film, tetapi tujuan utama dari filmnya adalah mengekspos sang Tokoh Utama Sejarahnya tersebut.

Contoh realnya di serial Omar, yang dijadikan tokoh utama dan lebih banyak disorot kan adalah Umar bin Khattab, dari dia semasa jahiliyah sampai terbunuh ketika menjadi 'amirul mukminin. Tetapi fokus utamanya adalah Indahnya serta damainya pengajaran Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam itu sendiri.
Kalo di film ini, yang banyak disorot tentu si Jonah Ben-hur, dari ketika dia jadi keluarga bangsawan di Jerusalem, terus diasingkan menjadi budak pengayuh kapal, sampai menjadi pemenang dari lomba 'karapan kuda' ala ala romawi kuno. Tapi tentu yang menjadi fokus utama adalah damainya pengajaran Jesus serta pengorbanan yang dilakukan oleh Jesus terhadap umat dan masyarakat Jerusalem kala itu.
Tetapi overall film ini bagus, terutama ketika scene dimana dia baru dijadikan sebagai budak pengayuh kapal. Gatau kenapa gue bener bener merasakan apa yang dirasakan oleh Ben-hur ketika itu. Secara drastis, 180 derajat dunianya diputar dari zona nyaman ke zona mimpi buruk dan segala bayangan masa lalunya, perasaan itu bisa sampai ke gue sebagai yang nonton dan seakan akan gue ingin meluk ben-hur dan bialng "I know that feels, bro. Please be strong."
Dan satu lagi, film ini alurnya bagus sekali. Dari awal yang membahas tentang perpolitikan di Jerusalem serta kekuatan besar dunia kala itu (Mesir, Persia, Romawi,dst.), kemudian di akhir mendadak berubah jadi kayak film "Death Race" ala ala romawi kuno dengan 'karapan kuda' nya.
Kenapa daritadi gue sebutnya karapan kuda? Karena karapan sapi biasanya ada di Madura. Sekian.
Rating ala ala gue : 7,5 / 10
Share:
spacer

No comments:

Post a Comment