Ide dari film ini sebenarnya sederhana. Pernah diajarkan kepada gue di SMA (kalo ga salah) bahwa otak manusia saat ini hanyalah 10% saja yang aktif dari kemampuan keseluruhannya. Lalu, apa yang terjadi jikalau manusia bisa mengaktifkannya sampai ke tingkat 20% kemampuannya atau bahkan lebih?
Penelitian sejauh ini, beberapa otak dari orang - orang jenius yang diteliti (dan tentunya mereka sudah meninggal) seperti Albert Einstein, Friedrich Gauss, dan Rudolf Wagner hanya mencapai kemampuan >10%, tetapi tidak lebih dari 20%.
Film ini justru mengembangkannya lebih dari ilmu pengetahuan terkini. Ketika lebih dari 20%, seseorang tersebut dapat mengendalikan dirinya sepenuhnya. Tidak merasakan sakit, tidak merasakan ketakutan, atau apapun yang menjadikannya manusia biasa.
Di tingkat 40%, ia dapat mengendalikan orang lain, atau para ilmuwan lebih membahasakannya dengan telekinesis. Selain itu, ia juga bisa merubah bentuk fisiknya seperti mengubah warna dan gaya rambut (tanpa harus ke salon tentunya), merubah warna bola mata, dan manipulasi organ tubuh lainnya.
Tingkat 60%, telekinesis ini lebih kuat lagi karena bisa mengendalikan benda, melihat sinyal radio dan pancaran sinyal lain di udara, dan memanipulasi hal lain layaknya magneto di film X-Men.
Apa yang terjadi ketika lebih dari itu?
Orang ini bisa mengendalikan waktu dan tempat semaunya.
Mungkin dari sisi 'sekedar nonton', film ini jujur sangat bagus sekali. Menawarkan aksi dan juga visualisasi menakjubkan yang tak pernah terpikir sebelumnya. Tapi jikalau ditinjau dari tujuan dibuatnya dari film ini, tentu kalian akan melihat suatu keinginan yang ditunjukkan oleh sang produser kepada para khalayak penonton.
Salah satu dari tujuan tersebut adalah sebagai propaganda dari teori darwin. Bukti tersebut adalah beberapa scene di awal dan juga akhir film yang menunjukkan seorang 'manusia' purba berspesies Australopithecus afarensis dimana menurut teori darwin, ia adalah spesies 'penghubung' yang hilang antara kera dan juga manusia, Padahal kita semua tahu bahwa teori Darwin pun masih banyak yang dipertanyakan dimana beberapa 'penghubung' yang hilang tersebut sampai saat ini masih belum diketemukan fossilnya.
Maka dari itu, nonton film memang harus mikir juga, terutama film sci-fi. Pun juga sutradara film-film Hollywood adalah orang - orang yang banyak baca sehingga bisa menelurkan film yang memiliki latar belakang bagus dan kuat dengan teori. Jadi, yuk berfikir juga selain hanya menikmati film.
Rating IMDb : 6,4 / 10
Rating ala ala gue : 8,5/10
Rating ala ala gue : 8,5/10
Film yang mirip : Limitless
No comments:
Post a Comment