Sumber : pinterest.com
Kehidupan beberapa penjaga di sebuah lapas yang khusus menahan para tahanan yang akan dieksekusi mati berubah seketika. Itu semua berkat seorang pria berkulit hitam yang dituduh atas pembunuhan serta pemerkosaan terhadap 2 anak perempuan, dan ia memiliki sebuah kekuatan misterius yang tak dapat diungkapkan kata - kata.
Cerita berawal dari seorang kepala penjaga lapas bernama Paul Edgecomb (Tom Hanks). Ia bertanggung jawab atas lapasnya yang dikhususkan untuk mengeksekusi mati para tahanan yang ada disana. Paul memiliki gangguan saluran urin sehingga ia sulit untuk buang air kecil dan sering mengalami kesakitan di bagian kemaluannya.
Suatu hari, datanglah seorang narapidana berkulit hitam, berbadan besar, namun terlihat sangat lugu sekali. Dengan jalannya saja, seakan ia telah membuat bumi bergetar dan menciutkan segala keberanian di dalam dada. Namun, Paul memberanikan diri untuk mengobrol dengannya. Ternyata, pria berbadan besar itu bernama John Coffey (Michael Clarke Duncan).
Sudah menjadi pekerjaan utama oleh lapas ini untuk mengeksekusi mati para tahanannya. Hukum yang berlaku di Amerika ketika itu adalah mengeksekusi dengan kursi listrik dan tentunya pekerjaan tersebut bukanlah hal yang main - main mengingat berhubungan dengan nyawa orang. Maka dari itu, setiap ada tahanannya yang akan dieksekusi, para penjaga lapas melakukan gladi resik untuk eksekusi keesokan harinya.
Eksekusi pertama dilakukan kepada Arlen, seorang narapidana dengan perawakan suku indian dan sangat pendiam. Satu per satu prosedur dilakukan, dimulai dari meningkatkan voltase listrik, membalut kepala korban eksekusi dengan spons basah, sampai tahap terakhir, semua berjalan dengan baik.
Setelah semua selesai dan para penjaga kembali ke kegiatannya masing - masing, Paul dipanggil oleh John untuk mendekat ke ruang tahanannya. Disana, Paul ditarik oleh John dan dipegang kemaluannya. Ternyata, setelah dipegang, John tidak merasakan sakit lagi di bagian kemaluannya yang sebelumnya sering sakit karena gangguan saluran urin. Disitulah Paul merasa percaya, ada sesuatu yang aneh (atau ada keajaiban) di dalam diri John.
Eksekusi kedua dijadwalkan kepada Eduard Delacroix. Del (panggilan akrab Eduard) memiliki sebuah hewan peliharaan berupa tikus yang sering ia panggil dengan nama Mr. Jingles. Suatu hari, mendekati jadwal eksekusinya, Mr. Jingles diinjak oleh Percy (Doug Hutchison) hingga hampir mati yang membuat Del tiba - tiba stress berat. Namun, John menawarkan bantuan untuk bisa menghidupkan kembali Mr. Jingles. Dan ternyata keajaiban itu terjadi lagi, Mr. Jingles hidup.
Singkat cerita, jadwal eksekusi untuk John akan tiba waktunya. Paul merasa berdosa ketika membunuh 'Keajaiban Tuhan' karena pekerjaannya ini. Namun, John menguatkan bahwasanya Paul tidak bersalah dan sudah kewajibannya untuk melakukan hal itu. Sebelum dieksekusi, John memberikan sedikit keajaibannya kepada Paul yang nantinya membuat Paul hidup abadi.
Keseluruhan, ceritanya sangat menarik, mengisahkan seorang kepala penjaga sebuah lapas yang begitu humanis terhadap napi - napi yang ia pertanggungjawabkan. Di satu sisi, yang membuat ceritanya menakjubkan adalah sosok Jesus abad 20 yang misterius dan membuat keseluruhan cerita tak dapat ditebak akan berakhir kemana. Begitu juga akting dari tiap - tiap aktornya, mulai dari keluguan Michael memerankan John, sampai ekspresi Tom Hanks ketika buang air kecil.
The Green Mile telah memenangkan 15 piala, masuk ke dalam 30 nominasi, dan masuk 4 kali nominasi piala Oscar. Dari banyaknya film yang pernah dibuat, film yang bertajuk drama dan juga berlatar belakang Crime ini masuk ke peringkat 37 dan tetap bertahan di angka tersebut sampai saat ini.
Rating IMDb : 8.5 / 10
Rating Referensee : 8.5 / 10
Film yang mirip : The Shawshank Redemption

No comments:
Post a Comment