The Brain Man (Original name : Nou Otoko) adalah sebuah film Psychology-Thriller tentang seorang laki - laki misterius yang memiliki kemampuan otak begitu super sehingga ia bisa mempelajari apapun dengan sekejap mata serta tubuh yang tidak dapat merasakan sakit meski dari ledakan bom sekalipun. Namun, dibalik kekuatan hebatnya tersebut, ia layaknya robot, tak beremosi serta tak memiliki keinginan pribadi,
Bagaimanapun ia tetap manusia, ia membutuhkan makan, buang air / hajat, serta tidur. Anehnya, segala "kebutuhan primernya" seperti makan, tidur, dst. ia lakukan di jam - jam yang sangat teratur. Seperti contoh ia selalu bangun tepat waktu di jam 05:00:00. Tidak lebih atau tidak kurang satu detik pun. Begitu juga makan, ia makan di jam 7, kemudian 3 jam selanjutnya selalu buang air menandakan metabolisme tubuhnya yang sangat sehat dan teratur.
Nah, dari latar belakang si "Brain Man" inilah dia dijadikan sebagai protagonis yang akan menghentikan sebuah rangkaian ledakan bom. Bom tersebut selalu ditemukan dengan motif bom bunuh diri yang berarti bomnya tidak dilemparkan atau ditanam terlebih dahulu. Masalahnya yang melakukan bom bunuh diri ini selalu orang - orang terkenal dan DIPOTONG LIDAHNYA. Itu artinya ada penganiayaan terlebih dahulu oleh komplotan yang bergerak di belakang semua kejadian ini.
Brain Man yang memiliki nama panggilan Suzuki Ichiro (Toma Ikuta) menyamperi markas para pengebom tersebut ketika 2 polisi yang mencari markas penjahat berada di dekat sana. Ketika ledakan terjadi, polisi tersebut menemukan Suzuki diantara puing - puing sisa ledakan, tanpa terluka parah sedikitpun. Akhirnya ia diinterogasi terkait apa keikutsertaannya dengan para penjahat. Namun selama di penjara, ia sempat mencolok mata napi lain dan mencabutnya (sekali lagi tanpa emosi) sehingga ia perlu dibawa ke rumah sakit untuk dianalisis psikologinya.
Disana ia bertemu seorang dokter / psikolog cantik bernama Mariko (Yasuko Matsuyuki) yang seiring cerita, ia pergi ke beberapa tempat hanya demi mengejar kebenaran tentang masa lalu Suzuki. Nah, selama perjalanannya inilah justru cerita menjadi menarik karena masa lalu Suzuki yang begitu kelam dan tak manusiawi.
Di akhir, pengebom menahan dokter Mariko di rumah sakit dan meneror kepolisian agar membunuh Suzuki. Namun, jujur Kami tidak menemukan sebuah klimaks di akhir ceritanya. Entah apa yang hilang jadi tidak terasa 'feelnya' kepada penonton.
Keseluruhan, yang menarik dari film ini adalah trackback masa lalunya Suzuki. Namun sisanya, Meh!
Ohiya, satu lagi yang memukau menurut Kami adalah akting dari sang pemain utama, Toma Ikuta. Ia benar - benar totalitas memerankan Brain Man yang tak beremosi sehingga Kami senyam senyum sendiri ketika melihat mukanya yang datar saat menarik instruktur olahraganya ke atas gunung. Selain itu juga di adegan terakhir dimana ketika kakinya ditembak, ia begitu totalitas sekali sampai terpeleset berulang kali dengan darahnya sendiri.
Rating IMDb : 6,6 / 10
Rating Referensee : 6 / 10
Film yang Mirip : Lucy, Limitless
No comments:
Post a Comment