Seri kedua dari sekuel The Purge ini mengisahkan 5 orang yang memiliki tujuan masing - masing pada malam The Purge. Apabila kalian sudah membaca ulasan singkat tentang The Purge : Election Year, kalian pasti akan tau apa itu malam Purge. Jika belum, kalian bisa membacanya disini
Oiya, runutan sekuelnya adalah The Purge, kemudian The Purge : Anarchy, dan yang paling baru adalah The Purge : Election Year. Tetapi ketika kalian menonton seri kedua ini, ternyata tidak ada cerita yang bersambung layaknya sekuel Divergent atau The Hunger Games. Jadi tidak apa - apa jikalau kalian tidak menontonnya secara runut.
Pemeran utamanya, Frank Grillo (yang ternyata menjadi Kepala Bodyguard di seri ke-3 The Purge), memanfaatkan malam The Purge untuk membalas dendam dari kematian anak lelakinya yang tertabrak oleh seseorang dalam keadaan mabuk setahun yang lalu.
Dalam perjalanannya, beberapa jalan diblokir dan terjadi pertarungan sehingga ia terpaksa untuk berputar - putar mengambil jalur yang lebih aman untuk mencapai ke rumah targetnya. Tak disengaja, ia melihat 2 orang perempuan yang ditangkap oleh pasukan khusus pemerintahan untuk dibawa (yang kemungkinan) akan dieksekusi di tempat khusus oleh orang - orang kaya.
Ketika ia menyelamatkan 2 orang perempuan tersebut, tak disangka sepasang kekasih (atau mungkin suami istri karena tidak dijelaskan secara jelas) masuk ke dalam mobil yang digunakan oleh Leo (Frank Grillo). Karena kedatangan 'tamu tak terduga' tersebut, Leo mengancam mereka untuk keluar dari mobil agar mereka tidak menyulitkan Leo untuk membunuh targetnya. Hanya saja, sebelum ancam mengancam tersebut selesai, mobil Leo ditembaki oleh Truk Pasukan Khusus Pemerintah yang memaksa mereka untuk kabur membawa mobil meski masih membawa sepasang kekasih tersebut.

Setelah jalan beberapa saat, mesin mobilnya rusak karena tembakan dari senapan mesin truk pasukan tersebut menggunakan peluru anti baja. Mau tidak mau, mereka harus berjalan untuk mencari mobil baru.
Keseluruhan, serial kedua The Purge ini cukup bagus, hanya saja (menurut saya) tidak sebagus seri ketiganya. Karena eh karena, film kali ini tidak begitu kental unsur perlawanannya. Maksudnya, disini juga ada gerakan oposisi pemerintah yang ingin menghentikan malam The Purge selamanya, hanya saja cerita perlawanannya hanya ditampilkan sedikit di awal dan cukup banyak di akhir film.
Sedangkan di serial ketiganya, dari awal sampai akhir, ceritanya sudah mengusung tentang perlawanan akan malam The Purge tersebut. Mulai dari senator Roan yang nyapres, sampai kepada gerakan bawah tanah yang membantu korban The Purge.
Tapi setidaknya, segi cerita yang ditawarkan pun runut dan benar - benar membawa perasaan tegang kepada siapa saja yang menontonnya.
Rating ala ala referensee : 7/10
Rating IMDb : 6,5 / 10
Rating IMDb : 6,5 / 10

No comments:
Post a Comment